Kerja Sama Kami

23 February 2017




SISTEM BERKELANJUTAN PRODUK PERTANIAN ASEAN

Contoh Usaha Agribisnis :

Tanpa Pertanian Hijau, tidak ada Agrowisata-ramah lingkungan

Lebih dari 15 tahun, sejak berdirinya Taman Simalem Resort di Tanah Karo, Indonesia. Ini menggabungkan konsep bisnis, pertanian dan pariwisata. EddyTanoto sukardi, sebagai Direksi membagikan resep kesukesan nya.

Eddy Tanoto Sukardi

Prasarana proyek Taman Simalem Resort dimulai pada tahun 2001-2002. Visinya adalah untuk memberikan aspek pariwisata yang ramah lingkungan dan untuk menggambarkan industri pariwisata Sumatera Utara khususnya Danau Toba. [TSR terletak di perbukitan utara-barat dari Danau Toba, yang merupakan salah satu danau dengan kawah tertinggi dan terdalam di dunia.] Proyek ini dibiayai oleh kelompok para investor [swasta].Kami memulai proyek ini dengan 60 hektar tanah, tanpa ada pohon, pada tahun pertama. Setahun kemudian, kami membeli 140 hektar yang terdiri dari hutan. Alasan mengapa kami membebaskan lahan dengan hutan adalah untuk mencoba menghentikan penduduk desa dari penebangan pohon. Kami juga mengandalkan pasokan air dari hutan dan itu memasok air untuk seluruh proyek.

Keluar dari Zona Nyaman

Di tahun 2003, kami membangun perkebunan jeruk diikuti dengan perkebunan biwa. Sekitar tahun 2005, kami mulai menanam kopi dan the. Pada waktu itu, kami belum melakukan pertanian organic. Kami masih tetap dengan pertanian konvensional, tetap menggunakan kimia. Kami memulai mengubahnya ke organic pada tahun 2011. 5 tahun lalu, kami mulai bekerja dengan petani dan kemudian GIZ begabung. Tim GIZ awalnya membawa pelatih dan membujuk kita untuk beralih menjadi organik. GIZ memberikan konsultan, teknologi dan semuanya. Mereka mensuplai dan , member motivasi serta menunjukkan kisah sukses dari tempat lain. Ini adalah proyek berkelanjutan dari GIZ. [GIZ adalah badan pelaksana atas nama Kementerian Federal Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan.

Taman Simalem Resort berada diatas bukit (1.500m dpl) di bagian utara-barat dari Danau Toba, yang merupakan salah satu danau dengan kawah tertinggi dan terdalam di Indonesia. Lokasi ini 45 menit dari pusat Berastagi dan dapat ditempuh 2,5 jam dari Medan, Ibu kota Sumatera Utara. Resort yang memiliki luas 206 hektar dapat dikatakan, merupakan daerah tujuan wisata pertama di Indonesia yang memadukan kegiatan wisata agro dan lingkungan dalam konteks yang sama

Lalu, pada tahun 2005-2011 kami melihat bahwa penggunaan bahan kimia telah meningkat, tetapi produktivitas tidak meningkat. Pada saat yang sama, kami bertemu sekelompok petani yang menanam tomat dan kentang, mereka datang kepada kami untuk meminta bantuan, di tahun 2007. Mereka mengatakan masalah penggunaan bahan kimia telah meningkat 10 persen tetapi produktivitas menurun 15 persen. Selain itu, banyak serangga yang menyerang tomat mereka (karena serangga sudah kebal) dari semprotan kimia. Setelah itu, kami bertemu petugas GIZ, Mr. Sulaiman. [Sulaiman Ginting adalah Direktur Proyek SISTEM BERKELANJUTAN PRODUK PERTANIAN ASEAN yang berbasis di Medan, Indonesia

Kami butuh waktu empat tahun yaitu 2007-2011, untuk berani mengkonversikan [dari lahan pertanian konvensional ke organik]. Awalnya, kami tidak percaya. Kami juga sangat takut dan khawatir tentang perkebunan kopi, teh dan jeruk. Tapi, motivasi yang diberikan untuk beralih ke organik benar-benar terlihat untuk aspek produksi dan kesuburan tanah.

Kami benar-benar memeriksa tanah dan hasilnya menunjukkan bahwa tingkat residu kimia meningkat. Rasio CN [Carbon-Nitrogen] tidak baik. Karbon meningkat sangat cepat, sehingga pada tahun 2011 kami memutuskan untuk mengkonversi ke organik dengan dorongan dari tim GIZ yang ingin membantu untuk mendapatkan sertifikasi [organik] setelah satu tahun.

Kepercayaan Tumbuh

GIZ telah kita bekerja sama dengan petani. Dan, hal itu diterapkan hingga saat ini. Kami masih tetap dengan petani - kami menyediakan bibit, pupuk organik, pupuk cair, pestisida organik dan membeli produk mereka dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar. Ini adalah bagaimana kita meyakinkan petani untuk bergabung dengan kami. Produktivitas juga meningkat. Berawal dari sekitar 5 jenis tanaman, lalu meningkat hingga 35 tanaman. Produk organik utama yaitu alpukat dan kopi, the, sayur dan buah. Kompos yang digunakan terbuat kotoran sapi. Sapi diperiksa oleh para pengawas. Semua proses harus dipastikan organik, dan sapi tidak diberi makanan yang kimia. Semua sapi benar-benar hanya makan rumput.

Saat ini ada 50 petani kontrak . Yang paling aktif hanya sekitar 30 saja. Sisanya tergantung pada musim. Hal ini sangat baru kepada petani , bahwa kita melatih mereka dengan semua jenis sayuran. Sayuran dipanen tiga kali seminggu, yaitu setiap Senin, Rabu, dan Jumat sekitar 800 kg - 1.000 kg, dari 35 varietas sayuran, sekitar 3,000-4,200 kg per minggu. Ada beberapa tanaman tertentu yang sulit untuk organik dan bergantung pada musim.

[Di masa depan], Tanaman seperti ubi jalar, kacang merah, dan sesuatu yang lebih tahan lama di supermarket mungkin akan di coba untuk ditingkatkan. Hasil perkebunan seperti kopi atau asparagus tumbuh dengan baik pada cuaca disini. Tanaman ini mudah untuk dijadikan organic.

Fasilitas Agro telah dibangun pada tahun 2005. Pusat Agro, yaitu rumah kaca mulai dibangun pada tahun 2012. Semua proyek seperti hotel dan pertanian dibiayai oleh para investor karena kami melihat untuk jangka panjang dan kami tidak mau bangkrut. Kami termotivasi oleh keuntungan dan kita tahu bahwa dalam pertanian dibutuhkan waktu agar menguntungkan

Investing in the young: Part 1

Kami memiliki inisiatif untuk bekerja sama dengan siswa. Kami mencoba untuk mendidik anak-anak petani lokal. Kami mensponsori mereka, sekitar 60 siswa setiap empat bulan. Jadi, satu tahun kami mensponsori lebih dari 120 siswa.

Awalnya, sekitar tiga tahun lalu sebelum pemerintah berinisiatif untuk memulai program sekolah gratis, kami mensubsidi biaya sekolah mereka. Tapi, karena sekarang pemerintah memulai program sekolah gratis, kita mengubah dukungan kami dengan memberikan uang saku untuk mereka. Dan, setiap minggu kami memantau mereka. Saya menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk berbicara dengan mereka. Buah dari hasil yang kami lakukan ini selama 3,5 tahum sejak tahun 2012, mulai kami rasakan manfaatnya. Suatu hari, mereka kembali dan belajar untuk menggunakan kompos. Beberapa mencoba untuk melakukan pertanian organik di lahan mereka sendiri

Sulit untuk mengubah pola pikir masyarakat. Satu-satunya cara untuk mengubah pola pikir mereka adalah dari kalangan muda. Ketika saya kembali dari Singapura pada tahun 2005, kami mencoba untuk mendekati para petani. Kami mencoba untuk berbicara dengan para petani bahwa mereka seharusnya menanam dengan cara ini, tetapi mereka masih menolak untuk mengubahnya. Mereka mengatakan bahwa mereka telah menanam ini sejak zaman dahulu, dan mereka menikmati itu. Bahkan kami mengatakan kepada mereka bahwa pertanian organik bisa meningkatkan produktivitas dua kali lipat, tetapi mereka masih menolak.

Kita harus mulai dengan generasi muda. Ada anak-anak sekolah yang telah lulus dari sekolah dan datang untuk bekerja dengan kami sebelum mereka melanjutkan pendidikan mereka. Kami selalu mendorong mereka untuk melanjutkan pendidikan dan menjadi pemimpin. Sampai memiliki cukup dana untuk melanjutkan pendidikan,mereka dapat bekerja dengan kami selama satu tahun dan setelah itu mereka melanjutkan pendidikan mereka. Apa yang kita inginkan dari anak-anak sekolah ini adalah bahwa mereka dapat mendidik orang lainnya seperti kita mendidik mereka dan menjadi pemimpin kelompok tani.

[Di TSR]Untuk tingkat supervisor, mereka semua lulusan Perguruan Tinggi. Pada tingkat yang lebih rendah, kami menggunakan banyak siswa sekolah. Setelah mereka lulus, mereka ingin memiliki pengalaman bekerja selama satu tahun dan kami mendorong mereka untuk melanjutkan sekolah bukannya menjadi buruh. Sejak mereka lulus , mereka akan melanjut untuk ke perguruan tinggi. Dengan hal inilah bagaimana kami menjamin kualitas tenaga kerja. Jadi, kami memastikan bahwa setelah lulus, mereka akan datang dan bekerja dengan kami selama satu tahun sebelum mereka melanjutkan studi mereka.

Organik : Rugi atau Untung?

Pada 2013, kami menerima standar organik lokal Indonesia. Sayuran daun organik walaupun daya simpan tidak tahan lama, tetapi tidak memiliki rasa yang pahit dibandingkan dengan sayuran yang disemprot kimia. Hal ini disebabkan karena penggunaan urea yang terlalu banyak khususnya pada bayam dan wortel. Worel dan bayam organic lebih manis dibandingkan dengan wortel kimia. Para tamu sadar akan hal itu.

Permintaan untuk produk organik telah meningkat. Dari segi rantai pasokan, kami juga menyediakan produk-produk organik ke supermarket setiap tiga bulan. Saya memiliki anggota di supermarket yang menjelaskan kepada konsumen manfaat organik dan membagikan brosur [setiap tiga bulan].

Hal itu juga merupakan penyebab meningkatnya permintaan. Kami dapat melihat dari orderan yang dipesan oleh supermarket. Mereka datang dengan semangat yang tinggi Walaupun terkadang kami masih bingung. Kami masih belum bisa mendidik orang dari supermarket.Mereka masih melihat dari tampilan fisik sayuran yang bagus. Tapi setidaknya, kami berhasil mendidik konsumen bahwa jika Anda melihat lubang di sayuran, itu berarti sayuran murni organik. Serangga tidak akan tinggal pada sayuran biasa (karena semprotan kimia). Kami sudah mengeluarkan modal yang banyak , sekitar 5 tahun sejak kami beralih menjadi organic. Tapi kerugian itu terpotong dari 25.000 USD menjadi 15.000 USD. Jadi hal ini yang memotivasi kami untuk terus melanjutkan program ini.

Kerugian tersebut disubsidi oleh kamar dan makanan. Jadi, para wisatawan mensubsidi pertanian. Namun, jika tidak ada pertanian, tidak akan ada pariwisata. Kedua hal tersebut saling berhubungan. Jika anda hanya memulai sebuah hotel tanpa pertanian, orang akan bosan. Mereka tidak akan melihat pemandangan selama tiga jam. Jadi, kami mulai mengadakan aktivitas agro. Setidaknya, mereka dapat melihat rumah kaca dan akan lebih menghargai makanan, dan mengetahui bahwa sayur berasal dari kebun kami. Kami hanya ingin menunjukkan perasaan ini untuk para tamu.

Kami memperlihatkan kepada sebagian besar tamu untuk berkunjung ke lahan organic dan melakukan aktivitas yang berhubungan dengan pertanian organic. Salah satunya adalah pengolahan kopi, pengolahan teh dan agro-wisata serta kegiatan untuk berkeliling ke hutan (Jungle Tracking ). Mulai jam 6 pagi mereka dapat melakukan perjalanan disekitar kebun agro dan memberitahu mereka konsep kebun ke dapur. Mereka dapat memanen langsung sayuran dikebun organic dan dapat langsung mengkonsumsi sayuran yang dipanen, lalu di sajikan langsung dipiring mereka.

Salah satu visi kami adalah menanam sesuatu yang sehat dan mempromosikannya kepada orang-orang terdekat terlebih dahulu. Itu berarti kita harus mendorong orang di Medan, tempat kita sendiri, untuk makan sayuran organik sebelum kita menyebarkannya ke Singapura, Malaysia, atau Negara lain nya. Kami harus membuat diri sendiri sehat terlebih dahulu.

Kami adalah produsen terbesar yang memiliki sertifikat sayur organic di Medan, Sumatera Utara. Ada banyak produsen sayuran yang mengklaim bahwa mereka adalah organik tetapi mereka tidak bersertifikat. Kami adalah satu-satunya produsen organik di Sumatera. Kami mengklaim ini, karena dari provinsi lain mereka mencari produsen organik dan mereka menghubungi kami. Tapi, karena produksi yang rendah, kami tidak bisa menyediakan untuk mereka. Kami mengirim sekitar 100 kg setiap pengiriman, tidak trlalu banyak.

Taman Simalem Resort, Universitas Islam Sumatera Utara, dan Jerman mendukung SISTEM BERKELANJUTAN PRODUK PERTANIAN ASEAN (ASEAN SAS) yang bekerja sama dalam sebuah proyek 'Pemberdayaan Kelompok Tani untuk ketahanan pada Tumbuh Tanaman Hortikultura yang ramah lingkungan, di Sumatera Utara pada 2013-2015. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi hortikultura di Dataran Tinggi Karo.

Wawancara yang dilakukan selama “In-house Workshop on Market Linkages” yang diselenggarakan oleh Better Rice Initiative Asia (BRIA) , Sekretariat Daerah di Taman Simalem Resort di Sumatera Utara, Indonesia. Pelatihan ini dihadiri oleh 30 peserta dari BRIA, SISTEM BERKELANJUTAN PRODUK PERTANIAN ASEAN (ASEAN SAS) dan sektor swasta selama 30 Agustus-2 September 2016. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk bertukar pengalaman serta berdiskusi untuk mengembangkan strategi pasar. BRIA merupakan bagian dari ASEAN SAS.